Tahukah kamu sejarah mengenai wajib militer?, berbeda dengan tentara reguler yang menganggap kehidupan militer sebagai karirWajib militer adalah warga biasa yang diwajibkan dinas militer oleh negaranya, atau demikian definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia yang menyatakan wajib militer adalah kewajiban masuk dinas militer bagi setiap warga negara apabila diperlukan oleh negaranya.
Pada dasarnya, wajib militer bukanlah hal yang baru bagi peradaban manusiaSejak zaman dahulu, berbagai bangsa didunia seperti Mesir, China dan lainnya pernah menerapkannya secara masalDiberlakukannya wajib militer tidak terlepas dari berbagai faktor seperti adanya ancaman perang dari bangsa maupun negara lain, kurangnya tentara reguler yang ada, atau mempertahankan tanah dan harta kepemilikan dari negara.
Hal ini berpengaruh kepada kebijakan para penguasa yang mulai mewajib militerkan warganya sehingga jumlah tentaranya pun ikut meningkatSelain itu wajib militer juga sering kali digunakan oleh kerajaan-kerajaan besar sebagai salah satu bentuk dari pembayaran pajak atau pajak daratDalam prakteknya, seringkali tentara wajib militer yang jumlahnya lebih besar dapat dikalahkan oleh tentara reguler yang jumlahnya lebih kecil namun lebih terlatih dan berpengalaman.
Perkembangan Wajib Militer di Dunia Hingga Sekarang
Tetapi itu semua mulai berubah sejak terjadinya revolusi Prancis, Revolusi Prancis melibatkan masyarakat dalam jumlah besar yang berjuang untuk menggulingkan monarki absolut dan menggantikannya dengan sistem republikRuntuhnya monarki Prancis membuat negara-negara monarki disekitarnya, mengirimkan pasukan untuk menghancurkan ancaman dari kaum revolusionerUntuk mempertahankan revolusi dari musuh eksternal, maka para pemimpin revolusi memperkenalkan konsep Levee En Masse.
Levee En Masse atau Masse Levee merupakan konsep wajib militer secara nasional atau universal dimana setiap elemen dalam masyarakat harus berkontribusi untuk kepentingan perangPria dalam rentang umur 18 hingga 25 tahun khususnya yang belum menikah menjadi tentaraSementara sisanya harus mendukung kepentingan perang tersebut dengan membuat senjata, pakaian dan seragam perang maupun kebutuhan logistik militer lainnya.
Hal ini membuat Prancis dalam waktu singkat mampu memiliki kekuatan militer dalam jumlah besar yang menandingi kekuatan Eropa lainnyaMelalui kepemimpinan dari Napoleon dan pelatihan yang cukup, Prancis mampu mengalahkan pasukan koalisi dan memenangkan peperangan demi peperangan di EropaInilah yang membuat Prancis seringkali dianggap sebagai negara pertama yang menerapkan konsep wajib militer universal secara modern.
Sekalipun pada akhirnya Napoleon harus kalah, namun perubahan signifikan yang terjadi melalui penggunaan wajib militer universal mulai di adopsi oleh berbagai negara di EropaKonsep wajib militer ini akan terus dikembangkan dan menjadi dasar dari perang totalWajib militer universal akan terus digunakan dalam berbagai peperangan termasuk dalam perang dunia pertama, perang dunia ke dua dan perang-perang selanjutnya.
Industrialisasi dan penggunaan wajib militer universal merupakan salah satu faktor utama yang berkontribusi dalam menyebabkan tingginya jumlah korban dalam berbagai peperanganDalam perkembangannya, konsep wajib militer menjadi sangat bervariasi, mulai dari rentang umur, gender, jangka waktu hingga berbagai manfaat yang diterima oleh mereka yang pernah mengikutinyaSaat ini masih banyak negara yang masih menerapkan dan mempromosikan wajib militerNegara-negara ini beralasan bahwa konsep wajib militer memberikan dampak positif bagi warganyaBahkan setelah mereka selesai dari masa wajib militer dan kembali ke kehidupan sehari-hari.
Disisi lain, tidak sedikit negara yang mulai memutuskan untuk meninggalkan konsep wajib militer, baik karena alasan keamanan yang sudah terjamin, perekonomian, maupun alasan-alasan lainnyaNegara Prancis sendiri misalnya, setelah berakhirnya perang dingin memutuskan untuk menghentikan sistem wajib militernyaBagaimana dengan anda?, apakah anda setuju atau tidak setuju dengan diberlakukannya sistem wajib militer di Indonesia?.